Pikiran bahwa mereka yang miskin harus berjuang sendiri selalu membayangiku sampai sekarang. Aku tidak pernah percaya bahwa orang-orang miskin bisa menjadi kaya jika pijakannya bukan kaki mereka sendiri. Dan karena pandangan orang kaya selalu berbeda dengan orang miskin, maka mereka jarang sekali bertemu di meja makan yang sama.

Aku pun akhirnya menjalaninya setelah sedikit terlihat kaya, menjauh dari orang-orang miskin dan mengubah sebagian cara pandang. Dulu aku tidak peduli besok makan apa asal masih bisa membantu orang-orang di sekitar, namun sekarang aku tidak peduli bagaimana keadaan mereka dan berpikir tentang rencana apa yang bisa membuatku lebih kaya.

Memang, tidaklah seperti itu sebenarnya. Hm, aku hanya sedikit hiperbolik, dan kupikir dunia sudah sangat hiperbolik saat ini. Ada orang-orang yang hidup tanpa uang berhari-hari (di saat kehidupan diukur dengan uang, bisa diartikan dia di titik eksistensi NOL), sementara di tempat lain ada yang sedang berkalkulasi napasnya dengan jutaan rupiah per hari (eksisitensinya jutaan).

Hiperbolik ya? Dan itu kenyataan yang seharusnya bisa lebih hiperbolik jika kamu benar-benar bisa berada di dua lingkungan berbeda. Maksudnya, pikiranmu sekarang hanya satu dan kamu punya "kebenaran tertutup" di situ. Kalkulasi hidupmu berbeda dengan hidupku, dan kamu tidak pernah ingin menjadi orang lain kan? Sekalipun kita selalu bisa berpura-pura dengan kata "bayangka jika saya  berada di dalam posisi dia."

Ah, tadinya saya mau menulis soal finansial loh... mau memulai dengan pikiran di paragraf pertama, tapi ke sininya jadi aneh begini. Saya memang tidak bisa berpikir lurus, seringnya merambah ke celah-celah yang tidak diinginkan pada awalnya, dan membuat tulisan sistematis adalah kesulitan hidup nomer 9.

Beneran, tadi itu saya mau menjelaskan soal "Flight To Quality" ... kosa kata yang baru saja saya pelajari dari investopedia. Saya mau bilang kalau saya sedang mengaji hal-hal tentang kapitalisme, belajar lewat berita-berita yang saya buat, dan istilah-istilah macam itu bisa mewakili sebagian dari pelajaran yang saya peroleh. Tapi, kenapa ya selalu dimulai dengan paragraf macam itu? Lihat juga ketika kata "saya" dan "aku" berubah, dan saya baru menyadarinya di paragraf ini. Oh, saya adalah pembelajar kapitalis, aku adalah semacam setan dari masa lalu... sepertinya begitu, iya ndak?

Flight To Quality itu tindakan investor bergerak menjauh dari investasi berisiko menuju instrumen investasi yang seaman mungkin. Perpindahan ini biasanya disebabkan oleh ketidakpastian di pasar keuangan atau internasional. Namun, terkadang ini adalah langkah yang tidak mempertimbangkan kondisi pasar global, ini hanya langkah investor memotong asetnya di investasi yang volatile ke aset konservatif atau kita sebut diversifikasi.Demikian...

Nah, intinya tadi saya mau menulis paragraf di atas ini. Begitu ...