aku tak bisa menulis kenanganmu tanpa air mata ... sekalipun aku telah melewati bukit paling terjal dan lembah paling dalam.
aku tidak pernah menyangka hari-hari semacam ini akan datang juga, berjauhan denganmu yang mungkin menahan sakit puluhan tahun tanpa kami ketahui. kau sembunyikan sakitmu demi apa, ibu ...
"ibu, tamparlah muka anakmu ..."
Tidak ada komentar
Posting Komentar