senja menyamar pada segumpal awan yang bermain-main di rambutmu. awan sepi menjatuhkan hujan, tak sempat ditadah kehadiran. dan kini menjadi kolam dengan dua ikan berenang, hitam, bulat menyerupai planet. “ini mata yang kusiripi biar bisa berenang di sekujur kenangan.”

###

dia orang yang menenangkanku, orang yang bertanya dengan lembut, dan matanya mungkin samaran sempurna dari kebahagiaan; kalau kita berenang ke dalam sana akan kita dapati ribuan kunang-kunang yang bernyanyi dengan cahaya. kunang-kunang itulah yang kubawa dalam mimpi, kubawa dalam percakapan sendiri. aku mencubitnya untuk merasakan betapa berharganya sentuhan dalam hidup, bahkan yang sedikit mengandung sakit. aku berenang di matanya seperti atlet, menempuh jarak kerinduan dan memajang rasa lelah sebagai sebuah kebanggaan. aku membuat diorama dirinya, mendudukkannya di hatiku yang sering sepi, dan kuajak ia bercakap-cakap dalam sunyi mengenai hal-hal indah dalam hidup sehari-hari. dan aku ingin membisik ke hatinya, bahwa kehidupan yang indah ini semakin berarti tiap pagi, tiap kutemui ia yang menyimpan kunang-kunang di matanya.

###

Random post