perubahan positif di awal desember kali ini memberiku harapan untuk mengubah cara memandang pekerjaan. terus terang, aku masih terus merasa jadi anak kecil, merasa kurang dan kurang mengerti mengenai apapun. dan itu terjadi hingga pada umur sekian. untuk beberapa hal aku merasa cukup bisa menguasai diri (bagiku, dewasa adalah menguasai sesuatu, seperti orangtua menguasai anak-anakanya dan laki-laki menguasai istrinya, tanpa kekuasaan itu memaksakan diri), tapi terasa benar kalau aku merasa seperti anak sekolahan; khawatir pekerjaan rumahnya salah, khawatir ditunjuk ke depan dan tidak bisa mengerjakan perhitungan; khawatir nilai ujian jeblok. kuharap itu hanya trauma yang diakibatkan sekolah sekian tahun, bukan suatu kepribadian yang tercantum sebagai judul karakteristik pribadiku.