sudah lama aku memikirkan ini. atau kadang bisa kusebut 'sering kali' aku memikirkan ini. ini? perempuan. mereka adalah mahluk yang tak bisa kupahami. sama sebenarnya seperti laki-laki lain yang sejatinya tak mengerti perempuan. tapi, biasanya mereka berbohong dengan mengatakan bahwa dirinya memahami perempuan. bahkan ada buku-buku yang mengulas mengenai 'cara memahami perempuan' bla bla bla.... 
aku mesti menegaskan, ini pikiranku. 



dan, mereka merasa cantik. pengakuan macam itu kadang membuatku mual. tapi, kalau aku sedang bernalar. karena, lebih sering aku memandang sebagai laki-laki, dan itu semacam hasrat untuk menikmati sesuatu. kecantikan barangkali hanya sebatas kulit. dan itulah yang sebetulnya banyak laki-laki maksud sebagai yang 'cantik' tadi. sama mualnya ketika misalnya mendengar perempuan menginginkan laki-laki ganteng. ganteng dan cantik adalah kata-kata memualkan. ketika mereka menginginkan, misalnya, laki-laki ganteng (dan mungkin karena aku tidak masuk kategori tersebut! camkan itu), aku memandang mereka sebagai orang bodoh yang siap dikibuli. aku lebih suka mendengar mereka menginginkan laki-laki kaya daripada menginginkan laki-laki ganteng (alias cagak pelinteng). 


cantik, kalaupun dia adalah kata, akan sepadan dengan kata sifat lainnya seperti buruk, bego, tolol. 


aku hanya sedang tak suka. tak suka dengan kenormalan. cantik seolah dibicarakan sebagai bentuk normal, tanpa konstruksi, tanpa agenda. padahal, laki-laki menggunakannya hanya untuk menunjukkan superioritasnya. mereka ingin menaklukan, kalau perlu dengan mencium telapak kaki perempuan. kalau perlu dengan merendahkan dirinya dan melambungkan perempuan ke awan-awan empuk di atas sana. untuk satu saat lain menjatuhkannya. 


cantik juga telah mendeskreditkan sekian banyak perempuan menjadi "buruk rupa." mereka dienyahkan dari kategori cantik, hanya karena seolah mereka tidak dibutuhkan oleh mata laki-laki. lalu datanglah serombongan orang yang mengagendakan cantik dari dalam. entut. ini sama manipulatifnya dengan iklan pemutih kulit. sama tidak tahu dirinya dengan propaganda shampoo penghilang ketombe.