31 Jan. 08
Keluhan pagi ini: orang mabuk seringkali membuat bau yang tidak menyenangkan dan memaksa orang yang sadar untuk merawat mereka dan aku membersihkan halaman tempat tinggalku pagi tadi dari aroma muntahan yang sangat tidak menyenangkan dengan rating enam dari sepuluh. Orang mabuk sangat menjengkelkan, semoga kematian cepat mendatangi mereka karena aku tidak terlalu suka bau busuk mereka.
Menghirup napas lagi, hari yang sama dengan kemarin, yang artinya kita selalu merasa terlambat di hadapan waktu. Ah, di hadapan waktu, hari ini adalah sang pemberani. Di hadapan waktu, cantik hanyalah pecundang. Di antara waktu, kita seperti menghitung hal-hal tak berguna yang mustahil kita ketahui.
Udara agak berangin, itu artinya sepanjang siang akan sangat panas dan kemungkinan akan ada hujan lebat sore nanti. Tapi, apa pedulinya cuaca, aku sendiri mengalami suasana tengik dari kondisi berhubungan dengan orang lain. Kondisi yang akan mengatakan padaku alasan-alasan apa saja yang dapat kugunakan untuk menyangkal penyelesaian skripsi. Dan seolah hanya ada terlalu sedikit sisi dari seorang manusia. Lalu, apa manfaat kreativitas hari ini jika orang masih berpikir dalam kerangka waktu yang terbatas, dan dalam aturan-aturan usang tentang apakah itu moral, nilai, prestice, dan cinta bau kecut.
Sudah akhir bulan benar, kupikir, dengan kalender yang masih baru dan bau waktu yang menguar tajam aku bisa mendekam lebih lama dalam pikiranku. Beginilah cara kita, orang, menemukan keramah-tamahan hidup?
Ah, sedangkan otak kita yang kecil dan bau busuk karena terlalu lama dibiarkan dalam wadah kotor aturan-aturan manusia yang tidak memberi apa-apa selain kemunduran. Sejauh yang bisa kulihat rasanya terlalu banyak kita, orang, menemukan dirinya dalam posisi terlantar di tempat manusia memberikan cermah tentang agama dan kemanusiaan. Kita ini, orang, tidak selalu memahami orang lain tetapi selalu dipaksa untuk melakukan hal-hal yang bahkan kita tidak tahu mengenai apakah itu. Misalnya pendidikan tengik kita memberi terlalu banyak anak-anak soal matematika dibanding kegembiraan. Atau beberapa hal yang sulit dimengerti seperti mengapa setiap anak diharuskan membeli buku, membeli seragam, membeli pensil, membayar uang gedung, membeli waktu guru!
Sudah akhir bulan, kukatakan padamu dan kamu tidak pernah percaya.