aku tidak bisa menyebut ini nge-blog, karena sebenarnya aku memang tidak berniat blogging. hanya ingin menyimpan ingatan di luar kepalaku saja, karena banyak tulisanku telah hilang, bahkan yang sudah jadi dan akan kukirim. makanya, kadang aku lebih suka menulis dengan mesin tik manualku dulu, atau dalam kertas-kertas bergaris saja... meski pada akhirnya aku akan malas membaca tulisan cakar ayam itu, setidaknya aman dari kerusakan karena virus atau karena komputernya diambil yang punya. 


tapi, yak masih ada tapinya, selama aku nulis di sini sepertinya tidak ada yang serius.... tidak ada yang sungguh selesai. yah, mau gimana lagi, tulisan yang selesai biasanya tidak aku postingkan, paling banter aku print sendiri dan disimpan, entah di mana, kadang ingat kadang lupa... niatnya, suatu saat aku membacanya lagi, memperbaikinya lagi dan bisa "kujual"... huh, shit. aku muak kalau harus menggunakan itu. menjual tulisan atau sejenisnya, membuatku jadi sampah. makanya, kupikir lebih baik kalau aku menulis untuk diriku saja, untuk sementara mungkin... karena pada akhirnya, akupun akan jadi sampah. 


baiklah, itu bukan hal penting, bagiku juga untuk orang yang sempat2nya membaca tulisan ini. apalagi, aku sadar ala kadarnya, setelah aku di jakarta ini, aku tidak banyak lagi meluangkan waktu untuk menulis. aku hanya ingin menulis seenakku, semau udelku, pokoknya aku tidak mau dipaksa mengikuti aturan karena memang berat harus mengikuti aturan, apalagi mengakui aturan. hal itu seperti memaksamu masuk ke dalam ruang kelas yang sedang mengerjakan aljabar dengan kaki kanan diangkat dan sebuah cairan dicampur dengan amoniak.... membingungkan. lalu seorang guru malah membacakan sebuah cerita, "Berdiri tinggi di sebuah kota, di atas sebuah kolom yang jangkung, terdapat patung Pangeran Yang Bahagia. ..." Oscar W. 


dan, di belakang, seorang anak yang kehilangan seluruh kakinya karena sekolah membaca komik lucu sambil menangis tersedu.... (yah, nggak usah protes, namanya nulis bebas itu ya terserah sang pengetik, apalagi dilakukan pada jam setengah dua pagi begini, pasti banyak kesalahan pikir karena intensi dan intonasi otak sedikit berbeda dengan yang secara normal digunakan orang waras di siang hari untuk memuaskan orang lain dalam rangka kesepahaman berkomunikasi). dan....
 eng ing eng.... >>> kenapa ya aku seolah-olah benci banget sama sekolah? 


sudahlah... tulisan di atas sudah cukup menghiburku, jadi kusekiankan saja, terimakasih,