sebetulnya aku juga males bangun pagi, tapi karena belum pernah ke bogor maka, jadilah aku mandi pagi-pagi biar tercium wangi. hehehe, sebetulnya aku juga bosan di rumah saja, sekalipun aku punya agenda macam2.
kami naik kereta api listrik ekspress, pakuan. kereta itu berangkat sekitar pukul sepuluh dari stasiun gambir. kereta agak lengang. kami bisa duduk dan ngobrol gag jelas. si iwan ternyata jadi staf kusus di kemenpora. waktu pulang aku sempat ditawari masuk sana, jadi jurnalis internal. karena bla bla bla aku tolak.
di belakang sana itu, kata temenku, artis, katanya sih, toh, siapa yg peduli |
saat turun di bogor, kami bingung. tidak tahu arah. tidak tahu angkot mana yang bisa mengantar kami ke ..? aku tidak tahu yang ada di kepala para perempuan jika mereka bepergian.
pada masa kolonial belanda, bogor dikenal dengan nama buitenzorg (pengucapan: boit'n-zôrkh", bœit'-) yang berarti "tanpa kecemasan" atau "aman tenteram". kata buitenzorg itu mengingatkan pada kursi handmade si om tua di rumah rapuh samping masjid. laki-laki tua itu melukis kata-kata itu di atas sebuah kursi kecil, kursi yg biasa digunakan ibu-ibu di pawon, atau kadang digunakan duduk ketika sedang mencuci pakaian.
Add caption |
kembali ke bogor. kami makan cukup lama. biasanya aku tidak suka makan lama-lama, aku benci harus menhadapai makanana terlalu lama. tapi karena suasananya menyenangkan, ya jadi tidak masalah. kami banyak bertukar cerita, tapi lebih banyak bicara tentang masa lalu. aku bahkan baru tahu dosen-dosenku dulu itu ternyata juga doyan mabuk dan perempuan.
selesai makan, kami ke factory oulet. nah, ini dia.... yang bikin aku ngeri diajak pergi perempuan. harus jalan-jalan diantara tumpukan pakaian tapi sebetulnya tidak tahu mau beli apa dan tidak berminat membelinya. aku benci harus berkeliling di antara kaos-kaos, bergerak dari satu pajangan ke pajangan lain, pura-pura memgang dan memeriksanya, hanya agar tidak terlihat kalau aku sekadar iseng saja masuk ke sana. huh... meski akhirnya aku ikut beli juga, sekadar agar tidak merasa sia-sia sudah datang jauh-jauh dan mengelilingi tumpukan baju.
dari sana, kami ke kebun raya. sudah sore dan mendung. tempat itu sepi-sepi saja. ternyata kebun raya tidak seluas yang kubayangkan. aku lebih menyukai hutan-hutan di kalimantan yang penuh oanak dansemak, dan binatang-binatang buas, juga sangat luas dan tidak kuketahui tepinya.
kami pulang malam. kereta pakuan lebih sepi lagi daripada waktu kami berangkat. kereta itu panjang sekali (ya iyalah, mana ada kereta api pendek?). karena itu kereta ekspress, aku tidak bisa berhenti di tebet. jadi harus ikut sapai gondangdia. sedangkan teman-teman bisa turun di juanda. dari gondangdia aku harus naik kereta ekonomi ke tebet. murah, daripada naik angkot, hanya 1.500. tapi.... ternyata kereta itu penuh manusia, berjubel sampai ke atap-atapnya. di dalam, kita seperti sekumpulan hewan, berimpitan. ini mengingatkanku pada film2 nazi yang menggambarkan para tahanan dibawa dengan kereta dalam keadaan berdesak-desakan. ada suara bayi nangis, suara ketawa-ketawa, tapi jauh lebih banyak manusia yang diam saja, seolah tiada siapa-siapa di sampingnya. tiapa berhenti di stasiun, jumlah yang ikut semakin banyak. ternyata, bis kota yang biasa kunaiki kalah kejam daripada kereta listrik ekonomi.
4 komentar
uhuuuk...sampe keselek, akhirnya ada penampakan juga ya. klo liat bentuk alisnya sih, kamu yang baju coklat tho.
BalasHapusheem cerita ke bogornya asyik soalnya cerita jamur itu kok jadi ngerembet ke mie instan sgala, minggu depan ke taman safari aja kul
hahahahak, hore salah tebak!
BalasHapustaman safari? dimano itu ya, kyknya pernah denger, hehehehe.... hm, duit sudah amblas, mending jalan2 ke bkt lihat beko ngeduk tanah...
mas maniz...saya protes keras dengan pernyataan:
BalasHapus"aku tidak tahu yang ada di kepala para perempuan jika mereka bepergian"...lho udah tau mereka seperti itu kok kalian para pria pasrah saja...
karena tahunya setelah di sana... sebelumnya kupikir kami akan jalan2 menikmati alam, bukan ruang penuh pakaian... wkwkwkwk aku baru menyadari bahwa yg dicari perempuan kalau bepergian adalah pasar dan oleh2, wkwkwkwk.
BalasHapusPosting Komentar